LITERASI MAHASISWA DI MASA PANDEMI
LITERASI MAHASISWA DI MASA PANDEMI
Awal tahun 2020 dunia disibukkan dengan
mewabahnya pandemi covid 19 yang menjangkiti seluruh lapisan masyarakat tanpa
memandang tua ataupun muda. masyarakat dipaksa untuk menjaga jarak dan agar tak
keluar rumah jika tidak memiliki kepentingan yang benar-benar mendesak. Berbagai
sektor terkena dampaknya, baik sektor ekonomi, sosial, politik maupun
pendidikan. Khusus pada jenjang perguruan tinggi, pembelajaran yang pada
awalnya dilakukan secara tatap muka atau offline, semenjak masa pandemi covid
19 terpaksa dilakukan secara luring atau online. berbagai dinamika terjadi
selama masa pembelajaran secara luring tersebut. Baik dari unsur pelayanan
akademik, dosen maupun mahasiswa. Namun, dinamika yang paling banyak terjadi
adalah dalam pengerjaan tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa. Banyak dari
mahasiswa yang mengeluhkan kekurangan referensi dikarenakan pembatasan sosial
selama masa pandemi covid 19. Dan juga akibatnya menyebabkan menurunnya minat
membaca di kalangan mahasiswa.
Kata “Literasi” (literacy) identik dengan kegiatan membaca dan menulis. National Institute for Literacy
mendefinisikan literasi sebagai “kemampuan individu untuk membaca, menulis,
berbicara, berhitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang
diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Sedangkan Pandemi covid 19
sendiri dikutip dari kemenkes.go.id adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis
coronavirus baru yaitu Sars-Cov-2, yang diaporkan pertama kali di Wuhan
Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid 19 ini dapat menimbulkan gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas bagi mmanusia. Selain
itu, dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare. Pada penderita covid
19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal
ginjal bahkan sampai kematian.
Menjawab dinamika perkuliahan di masa pandemi
covid 19, sudah seharunya dihadapi
dengan menjawabnya sebagai tantangan dan bukan sebagai sebuah halangan. Terlebih
lagi di era digital saat ini, dimana mahasiswa memang sudah seharusnya dituntut
untuk paham digitalisasi di dunia pendidikan. Saat ini, bertatap muka secara
langsung dapat diatasi dengan kini telah tersedianya berbagai layanan platform
yang dapat memungkinkan bertatap muka lewat Handphone, seperti Whats App, Zoom,
Google Meet dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk keterbatasan referensi, jika
sebelumnya mahasiswa masih menjadikan buku cetak sebagai referensi utama dalam
pembuatan tugas kuliah, padahal banyak tersedia sumber-sumber lain yang
tersedia secara online, seperti doaj.go.id
maupun situs-situs jurnal yang dapat
bebas untuk diakses. Namun jarang diketahui oleh para mahasiswa. Maka, mari
jadikan pandemi covid 19 ini sebagai momentum untuk merevitalisasi semangat
literasi digital.
Revitalisasi semangat literasi digital di masa
pandemi covid 19, mengajak untuk pemanfaatan media digital, alat-alat
komunikasi, ataupun jaringan informasi, dan memanfaatkannya secara sehat,
bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum daam rangka membina komunikasi
dan interaksi dalam kehidupan sehari hari. Sehingga mahasiswa tidak perlu lagi
merasa terbatasi kebutuhannya untuk mendapatkan referensi dan jangan sampai
tumpulnya nalar kritis yang mahasiswa miliki akibat tidak pernah diisi dengan
membaca dan diasah dengan berdiskusi. Dengan cara tersebut, literasi di masa
pandemi dapat terjawab dan semoga dapat lebih ditingkatkan lagi.
Mataram, 09 Oktober 2020
Komentar
Posting Komentar